Home

Wednesday 5 April 2017

Legenda Dunia Agartha

Banyak orang yang percaya dengan teori bahwa Bumi itu berongga dan di bagian tengahnya ada lubang besar. Di dalam lubang itu lah ada daerah tersembunyi yang belum pernah dikunjungi manusia.
Tentu saja cerita ini hanya legenda, dan belum ada pembuktiannya. Tetapi seperti halnya semua legenda, setiap kisah legenda pasti ada dasarnya. Begitu juga dengan Agartha. Sebenarnya hampir semua agama mempunyai teori tentang dunia bawah tanah ini. Namun tentu saja hal ini sangat tergantung dari interpretasi masing-masing orang.


Apa Agartha Itu?

Menurut legenda yang diceritakan, Agartha adalah tempat istimewa di mana para penghuninya sempurna, memiliki ilmu pengetahuan yang sangat tinggi, dan kekayaan alam yang tak terhingga. Plato pernah menulis tentang Agartha, ia mengatakan, “Ada sebuah tempat di dalam bumi yang bisa dicapai melalui terowongan sempit rahasia yang menghubungkan ke empat sudut (mata angin) Bumi.”
Dalam kepercayaan Buddha, tempat seperti Agartha ini juga ada. Beberapa aliran agama Buddha percaya bahwa ada sebuah kerajaan di dasar bumi yang berisi roh-roh jahat bernama Agharti. Selain itu dalam beberapa teks Hindu-Buddha, ada sebuah tempat bernama Shambala di mana merupakan tempat suci yang tersembunyi.
umat Hindu menyebutnya Agharthi, merupakan kota dalam legenda yang terdapat di inti Bumi, berhubungan dengan hipotesis Hollow Earth, hipotesis yang menyatakan bahwa ditengah Bumi ini masih terdapat Matahari lain dan peradaban yang lain. Topik berkenaan dengan Agartha ini merupakan subjek yang popular di Esotericism. Agartha, peradaban modern diinti Bumi ini memiliki ibukota yang bernama Shamballah, terkadang dikenal sebagai Forbidden Land, Land of White Waters, Land of Radiant Spirits, Land of Living Fire, Land of Living Gods, dan Land of Wonders. Umat Hindu mengenalnya sebagai Aryavartha ( Land of The Aryans atau Land of the Noble ), tanah dimana munculnya Vedas; Chinese menyebutnya Hsi Tien, Western Paradise of Hsi Wang Mu, the Royal Mother of the West; the Russian Old Believers, Kristiani abad 19 mengenalnya sebagai Belovodye dan orang Kirghiz mengenalnya sebagai Janaidar. Namun, diseluruh Asia lebih dikenal berdasarkan nama Sansekertanya yaitu Shambhala, artinya tempat damai, ketenangan. Peradaban Agartha diceritakan berpopulasi mencapai miliaran dan merupakan peradaban yang paling modern di Bumi. Salah satu kotanya yang terkenal adalah Telos yang terletak di bawah Gunung Shasta.
Agartha, umat Hindu menyebutnya Agharthi, merupakan kota dalam legenda yang terdapat di inti Bumi, berhubungan dengan hipotesis Hollow Earth, hipotesis yang menyatakan bahwa ditengah Bumi ini masih terdapat Matahari lain dan peradaban yang lain. Topik berkenaan dengan Agartha ini merupakan subjek yang popular di Esotericism. Agartha, peradaban modern diinti Bumi ini memiliki ibukota yang bernama Shamballah, terkadang dikenal sebagai Forbidden Land, Land of White Waters, Land of Radiant Spirits, Land of Living Fire, Land of Living Gods, dan Land of Wonders. Umat Hindu mengenalnya sebagai Aryavartha ( Land of The Aryans atau Land of the Noble ), tanah dimana munculnya Vedas; Chinese menyebutnya Hsi Tien, Western Paradise of Hsi Wang Mu, the Royal Mother of the West; the Russian Old Believers, Kristiani abad 19 mengenalnya sebagai Belovodye dan orang Kirghiz mengenalnya sebagai Janaidar. Namun, diseluruh Asia lebih dikenal berdasarkan nama Sansekertanya yaitu Shambhala, artinya tempat damai, ketenangan. Peradaban Agartha diceritakan berpopulasi mencapai miliaran dan merupakan peradaban yang paling modern di Bumi. Salah satu kotanya yang terkenal adalah Telos yang terletak di bawah Gunung Shasta. Umat Hindu percaya bahwa dari tempat inilah seorang dengan gelar Khalki akan muncul. Dia merupakan penjelmaan dewa Wisnu yang kelak akan membawa seluruh dunia ke dalam masa kejayaan.



Adakah Ayat Al Quran yang Menjelaskan tentang Agartha?

Dalam Islam sendiri, ada juga sebagian muslim yang menghubungkan ayat-ayat Al-Quran dengan tempat sejenis Agartha atau Shambala. Seperti “Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi (Taha, 20:6-7). Ayat tentang kehidupan ‘bawah tanah’ memunculkan teori tentang dunia bawah tanah yang tidak dikenal manusia. Selain ini, ayat tentang Zulkarnain serta Yajuj dan Majuj di dalam Al-Quran juga sangat menarik untuk dipelajari lebih dalam. Al-Quran mengisahkan ini dalam ayat, “Mereka berkata: Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. (Al Kahf, 18:95,97).
Ayat ini tentu saja bukan pembenaran atas teori ‘Hollowed Earth’ atau Bumi berlubang ini. Tetapi dapat merangsang kita untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan ayat-ayat kitab suci. Kisah tentang Zulkarnain setidaknya mengisahkan kepada kita bahwa ada tempat-tempat rahasia dan tersembunyi berisi makhluk-makhluk mitologis yang belum pernah tercatat di dalam sejarah.



Pendapat tentang Agartha Menurut Para Ahli
Seorang okultis asal Perancis yang bernama Alexandre Saint-Yves d’Alveydre adalah orang yang pertama kali membawa legenda ini kepada khalayak Eropa. Ia mengatakan bahwa “dunia rahasia bernama ‘Agartha’ dan semua kebijaksanaan dan kekayaannya akan dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia, ketika umat Kristen menaati perintah-perintah yang dibawa oleh Musa dan Yesus.” Ia percaya bahwa tempat ini berada di Tibet. Hal ini pun sesuai dengan tulisan-tulisan yang berada dalam teks Hindu-Buddha yang mengatakan bahwa tempat seperti ini berada Tibet pula. Di dalam agama Kristen sendiri, kisah tentang Gog dan Magog (Juj dan Majuj) pun diberitakan.
Secara ilmiah, kisah tentang kota bawah tanah dan teori ‘Hollowed Earth’ ini sedikit tidak masuk akal. Tetapi ada beberapa ilmuwan yang mencoba mengetengahkan teori mereka tentang hal ini. Edmund Halley adalah ilmuwan pertama yang memperkenalkan teori ‘Hollowed Earth’ ini saat ia menemukan perubahaan longitud magnetik dalam penelitiannya.
Selain itu, belum ada seorang pun yang pernah melihat inti bumi yang katanya sangat panas dan berisi cairan berapi. Selama ini kita hanya membuat kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan. Jadi, kemungkinan bahwa Bumi ini memang berongga masih sedikit terbuka.
Yang paling masuk akal adalah kemungkinan bahwa Bumi memang tidak berongga, tetapi memiliki lubang-lubang besar yang cukup dalam di mana makhluk hidup bisa tinggal.
Legenda sudah menceritakan, ayat-ayat suci pun bisa ditafsirkan dengan legenda ini. Semua tergantung dari keinginan kita untuk mencari tahu lebih jauh. Apakah Agartha atau kota-kota sejenisnya memang ada, pernah ada, ataukah hanya sebuah legenda yang lahir dari imajinasi manusia? Segala kemungkinan masih bisa terjadi.Secara ilmiah, kisah tentang kota bawah tanah dan teori ‘Hollowed Earth’ ini sedikit tidak masuk akal. Tetapi ada beberapa ilmuwan yang mencoba mengetengahkan teori mereka tentang hal ini. Edmund Halley adalah ilmuwan pertama yang memperkenalkan teori ‘Hollowed Earth’ ini saat ia menemukan perubahaan longitud magnetik dalam penelitiannya.



Selain itu, belum ada seorang pun yang pernah melihat inti bumi yang katanya sangat panas dan berisi cairan berapi. Selama ini kita hanya membuat kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan. Jadi, kemungkinan bahwa Bumi ini memang berongga masih sedikit terbuka.
Yang paling masuk akal adalah kemungkinan bahwa Bumi memang tidak berongga, tetapi memiliki lubang-lubang besar yang cukup dalam di mana makhluk hidup bisa tinggal.
Legenda sudah menceritakan, ayat-ayat suci pun bisa ditafsirkan dengan legenda ini. Semua tergantung dari keinginan kita untuk mencari tahu lebih jauh. Apakah Agartha atau kota-kota sejenisnya memang ada, pernah ada, ataukah hanya sebuah legenda yang lahir dari imajinasi manusia? Segala kemungkinan masih bisa terjadi.Secara ilmiah, kisah tentang kota bawah tanah dan teori ‘Hollowed Earth’ ini sedikit tidak masuk akal. Tetapi ada beberapa ilmuwan yang mencoba mengetengahkan teori mereka tentang hal ini. Edmund Halley adalah ilmuwan pertama yang memperkenalkan teori ‘Hollowed Earth’ ini saat ia menemukan perubahaan longitud magnetik dalam penelitiannya.
Selain itu, belum ada seorang pun yang pernah melihat inti bumi yang katanya sangat panas dan berisi cairan berapi. Selama ini kita hanya membuat kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan. Jadi, kemungkinan bahwa Bumi ini memang berongga masih sedikit terbuka.
Yang paling masuk akal adalah kemungkinan bahwa Bumi memang tidak berongga, tetapi memiliki lubang-lubang besar yang cukup dalam di mana makhluk hidup bisa tinggal.
Legenda sudah menceritakan, ayat-ayat suci pun bisa ditafsirkan dengan legenda ini. Semua tergantung dari keinginan kita untuk mencari tahu lebih jauh. Apakah Agartha atau kota-kota sejenisnya memang ada, pernah ada, ataukah hanya sebuah legenda yang lahir dari imajinasi manusia? Segala kemungkinan masih bisa terjadi.


Sumber awal dari kepercayaan terhadap penghuni bawah tanah adalah The Smoky God ( 1908 ) oleh Willis George Emerson ( 1856-1918 ), yang mengklain bahwa buku ini adalah biografi dari pelaut Norwegia bernama Olaf Jansen. Buku tersebut menceritakan bagaimana sang pelaut berlayar masuk ke dalam Bumi melalui pintu gerbang di Kutub Utara. Selama dua tahun ia tinggal bersama penghuni disana yang memiliki tinggi 12 kaki, atau sekitar 3 meter 66 cm dan dunia yang diterangi oleh Matahari pusat yang berasap. Ibukota mereka dikatakan sebagai Taman Eden yang asli, meskipun Emerson tidak menggunakan kata Agartha, namun tulisan selanjutnya berjudul Agartha-Secret of Subterranean Cities mengidentifikasi penghuni yang ditemui Jansen di Agartha dengan sebutan Agarthan. Menurut buku Agartha-Secret, Shambhalla the Lesser, salah satu koloni, merupakan kursi pemerintahan untuk jaringan. Sementara Shambhalla the Lesser merupakan inner continent, koloni satelitnya lebih kecil dan tertutup terletak dibawah kerak Bumi dan gunung. Peristiwa perang yang terjadi di permukaan Bumi membuat mereka turun ke bawah tanah. Perang ini termasuk perang panjang antara Atlantean dan Lemurian dan penggunaan senjata thermonuclear yang akhirnya menenggelamkan dan menghancurkan kedua peradaban yang sangat maju ini. Gurun Sahara, Gurun Gobi, the Australian Outback dan gurun pasir di barat daya AS merupakan contoh dari kerusakan yang terjadi akibat perang tadi. Sub kota dibangun sebagai tempat mengungsi bagi masyarakat dan tempat aman untuk menyimpan catatan suci, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihargai oleh kebudayaan kuno ini. Dikatakan bahwa kota Lemuria yang berlokasi di Gurun Gobi di Mongolia dihancurkan oleh Atlantis melalui perang dahsyat yang menyebabkan kehancuran Atlantis dan Mu. Mu adalah kota yang megah di permukaan Bumi yang sekarang adalah Gurun Gobi. Kota Mu memiliki dua kota satelit yang bernama Agartha Alpha dan Beta yang selamat dari kehancuran. Penghuni Agartha dikatakan memiliki pengetahuan sains dan kemahiran yang jauh melebihi penghuni permukaan Bumi, teknologi yang hilang dari Atlantis. Penerus dari Lemuria sekarang hidup damai di bawah tanah. Ketua dari negeri ini ( sebutan yang bervariasi yaitu Ascended Masters, Guardian of the Tradition, Pyschoteleios atau Yang Sempurna, Yang Bersinar, the Ancients, the Watchers, the Immortals, the Monitors, the Hidden Directorate, the Children of Seth, dsb ). Tidak ada jalan masuk ke Agartha Alpha dan Beta di daerah lain di planet ini selain Gurun Gobi dan diamankan menggunakan teknologi illusi yang jauh melampaui sains modern.



Masyarakat Tibet mengenal kota Agartha sebagai Shambala dan percaya selama berabad-abad dengan keberadaannya sebagai waduk pengetahuan kuno dan teknologi mutakhir. Di Tibet, ada sebuah kuil mistik utama juga disebut Patala. The Old Ones, pada artikel berjudul The Earth Hollow: Mitos atau Realitas untuk Atlantis Rising, Brad Steigers menulis tentang legenda The Old Ones, sebuah ras kuno yang mendiami permukaan Bumi jutaan tahun yang lalu dan kemudian pindah ke bawah tanah. Steiger menulis "The Old Ones, ras yang sangat cerdas dan maju secara ilmiah telah memilih struktur lingkungan mereka sendiri di bawah permukaan planet dan melengkapi segala kebutuhan mereka. The Old Ones adalah hominid, hidup dengan usia yang panjang, dan pre-date Homo Sapiens selama lebih dari sejuta tahun. The Old Ones umumnya tetap jauh dari orang-orang permukaan Bumi, tetapi dari waktu ke waktu, mereka telah dikenal untuk menawarkan kritik konstruktif, dan sering dikatakan, mereka sering menculik anak-anak manusia untuk dididik dan dipelihara sebagai milik sendiri". Menurut Teori Buddha, Agarthans dikenal sebagai para supermen dan superwomen yang sering melihat-lihat perkembangan peradaban manusia yang berada di permukaan Bumi. Dipercaya juga bahwa mereka memiliki sekitar jutaan penghuni dan memiliki banyak kota, ibukotanya adalah Shambala. Filosofi kuno menyatakan bahwa Agartha pertama kali berkoloni ribuan tahun yang lalu pada saat seorang suci memimpin mereka ke bawah tanah. Mereka memiliki pengetahuan sains keahlian yang jauh melampaui penduduk yang tinggal di permukaan. The Ramayana, teks yang paling terkenal yang berasal dari India, menceritakan seorang yang hebat yakni Rama. Dideskripsikan bahwa Rama adalah 'utusan dari Agartha' yang tiba di Vimana. Di India ada kepercayaan kuno yang masih dipegang beberapa orang, adanya ras ular manusia bawah tanah yang tinggal di kota Patala dan Bhogavati. Berdasarkan legenda, mereka berperang dikerajaan Agartha, The Nagas, menurut "The Deep Dwellers", dideskripsikan sebagai ras atau spesies yang sangat maju, dengan teknologi yang sangat maju. Mereka sangat membenci manusia sehingga mereka sering menculik, menyiksa, mengawin silang dan bahkan untuk dimakan. Pintu masuk, sementara pintu masuk untuk menuju Bhogavati ada disuatu tempat di Himalaya, orang yang percaya menegaskan bahwa Patala dapat dicapai melalui sumur Sheshna di Benares, India. kata William Michael Mott dalam "The Deep Dwellers", menurut Herpetologist dan penulis Sherman A.Minton, sebagaimana tertulis dalam bukunya berjudul Venomous Reptiles, pintu gerbang ini sangat nyata, dengan 40 langkah yang turun ke circular depression, untuk mengakhiri di pintu batu yang tertutup yang berelief kobra.

Legenda atau Mitos ?
 

Legenda atau Mitos ?


Sumber :
www.boombastis.com
xenocross.blogspot.co.id




No comments:

Post a Comment