Memang tujuan utama dalam penggemukan dan pemotongan sapi adalah memperoleh pertambahan bobot sapi dan persentase karkas yang lebih tinggi serta daging yang berkualitas. Seekor ternak potong akan memiliki nilai jual tinggi apabila produksi karkas yang dihasilkan juga tinggi dengan kandungan lemak yang rendah.
Selain faktor nutrisi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi karkas seekor ternak diantaranya umur pemotongan, bobot hidup, jenis kelamin,dan bangsa ternak. Program pemberian pakan yang baik dan benar yang ditunjang dengan nutrisi yang baik sangat diperlukan. Langkah tersebutdapat menjadi solusi agar tercapainya pertumbuhan bobot badan harian sertapembentukan daging yang optimal dengan komposisi karkas rendah lemak.
Pemberian
feed additive (imbuhan pakan) berupa mineral kromium (Cr) pada pakan dapat dilakukan. Hal ini karena kromium berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak,dan protein sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap komposisi karkas, pertumbuhan bobot badan, stress, kekebalan, serta berat karkas.
Secara teori, kromium merupakan komponen faktor aktif GTF (
Glucose Tolerance Factor) yang mengaktifkan insulin dalam pemindahan glukosa dari sirkulasi ke dalam jaringan peripheral. GTF Cr esensial berfungsi untuk metabolisme normal karbohidrat, protein,dan lipid.GTF berinteraksi dengan hormon pankreas (
insulin) untuk mengatur pengambilan glukosa oleh sel, merangsang pembentukan energi dari glukosa terutama pada otot, meningkatkan pembentukan protein, dan menurunkan kadar lemak darah.Peningkatan glukosa ke dalam sel akan memberikan energi tambahan bagi metabolisme tubuh, sehingga pertumbuhan menjadi lebih baik dan
menurunkan persentase lemak karkas.
Melihat fenomena tersebut, Alltech membuat produk kromium organik yang bernama Bio-Chrome.
Bio-Chrome merupakan kromium organik asal
yeast (ragi) yang dapat meningkatkan performa dan karakteristik karkas pada sapi potong. Berbeda dengan kromium
inorganic yang ada dipasaran, bentuk organik
Bio-Chrome dapat mudah diserap tubuh, tidak bersifat racun, dan mempunyai
bioavailability (ketersediaan dalam tubuh) tinggi.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan efikasi
Bio-Chrome, salah satunya pernah dilakukan oleh Pollard dan Richardson (1997). Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa pemberian
Bio-Chrome pada pakan sapi potong dapat meningkatkan performa (berat badan harian,
dry water intake, efisiensi pakan) dan karakteristik karkas (meningkatkan area otot longisimus, berat karkas, deposisi protein karkas,dan menurunkan persentase lemak).
Menurut Hossein (1998), pemberian kromium organik dalam bentuk kromium
yeast dapat memperbaiki FCR (konversi pakan), meningkatkan berat karkas, menurunkan kematian,dan lemak abdominal. Kandungan kromium dalam
Bio-Chrome yang relatifberbeda dibandingkan dengan kromium
inorganic lainnya menyebabkan dosis Bio-Chrome relatiflebih rendah pula. Hal ini berpengaruh pula terhadap aspek ekonomis pemakaian mineral kromium dalam pakan.
Sumber :
trobos.com