Home

Saturday, 18 February 2012

Tata Cara Pembuatan Kompos Cair


Dalam pengolahan kompos ini, peran masyarakat cukup tinggi. Karena budaya ini lebih efektif bila dimulai dari rumah sendiri, yaiu menumbuhkan kebiasaan untuk memisahkan sampah kering (non-organik) dan sampah basah (organik). Kenapa harus dipisahkan? karena kedua sampah tersebut pemanfaatannya berbeda, yakni : sampah kering bisa didaur ulang menjadi berbagai macam barang, sedangkan sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos dan pupuk cair. Pupuk yang dihasilkan dari sampah organik ini biasa disebut dengan pupuk organik. Selain menyehatkan lingkungan, keunggulan lain dari pupuk organik ini adalah dapat membantu revitalisasi produktivitas tanah, menekan biaya usaha tani, serta meningkatkan kualitas produk.
Pada dasarnya, sampah organik tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat, tetapi bisa juga dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair ini mempunyai banyak manfaat. Mulai dari fungsinya sebagai pupuk, hingga sebagai aktivator untuk membuat kompos.

ANALISA USAHA AYAM BURAS/PETELUR



Pengeluaran
a.    Bibit: 100 ekr x Rp. 50.000
b.    Pakan 100 ekr x 360 hr x 0,1 kg x 5.000
c.    Penyusutan kandang/th Rp. 1.000.000/4 th
d.    Tenaga kerja: 12 x Rp. 150.000,- /bulan
e.    Vaksin dan Obat: 100 ekr x 4 kali x Rp. 500
Total
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
5.000.000
18.000.000
250.000
1.800.000
200.000
25.250.000

Pendapatan
a.    Penjualan telur/th  95% x 100 ekor x 80% x 360 x Rp.1.500
b.    Penjualan kotoran ayam/th 25 gr x 95 ekor x 360 x Rp.0,2
c.    Penjualan ayam afkir: 95 ekr x Rp. 20.000
Total
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
41.040.000
855.000
1.900.000
43.795.000

Thursday, 16 February 2012

Sumber dan Kualitas Pakan Hijauan Ternak Sapi

Sapi adalah hewan ternak ruminansia yang secara alami memanfaaatkan pakan hijauan untuk memenuhi  kebutuhan pokok hidupnya.
Seekor ternak sapi rata-rata memerlukan pakan hijauan sebanyak +/- 10% dari berat badannya.

Yang dimaksud dengan pakan hijauan ialah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman ataupun tumbuhan.  Pakan hijauan dapat diberikan dalam dua macam bentuk, yaitu :
  • Segar , yaitu pakan hijauan yang langsung diberikan setelah dipanen atau melalui satu proses terlebih dahulu berupa silase.
  • Kering, bisa berupa “hay” (hijauan yang sengaja dikeringkan) atau jerami kering (sisa hasil ikutan pertanian yang dikeringkan).

Integrasi Peternakan dengan lahan Pertanian

 Salah satu upaya untuk mewujudkan pengembangan ekonomi daerah tertinggal yakni dengan cara pembangunan kawasan produksi berbasis komoditas unggulan. Peternakan sapi potong dapat menjadi salah satu komoditas unggulan yang layak dikembangkan guna meningkatkan pendapatan masyarakat daerah tertinggal. Selama ini, sebagian besar pola peternakan sapi potong rakyat masih menggunakan pola tradisional dan belum tersentuh inovasi teknologi tepat guna. Masyarakat masih menganggap ternak sapi hanya sebagai alat bantu dalam pengolahan lahan pertanian. Cara beternak yang masih individual dengan pola pemeliharaan di dekat rumah tinggal dan pemberian pakan seadanya mengakibatkan populasi ternak dan produktifitasnya relatif kurang berkembang.

Memperkaya Gizi Telur

Ayam petelur yang berkualitas dan sehat bisa kita dapatkan dengan cara budidaya ternak yang baik (Good Farming Practice).

Kotoran Tidak Basah dan Bau

Dalam beternak ayam yang menggunakan sekam (litter), tentu saja harapan kita memang ingin agar litter yang kita gunakan selalu kering dan tidak lembab. Kondisi litter yang basah dapat menyebabkan kontaminasi mikroorganisme dan serangga (lalat) pada litter.

Manfaat Probiotik dan Prebiotik

Penggunaan produk feed additive yang mengandung probiotik dan prebiotik bukanlah hal baru di dunia peternakan. Kedua produk tersebut sudah banyak beredar di pasaran, oleh sebab itu sebaiknya kita mengenal lebih jauh sejarahnya. Pada tahun 1992, Fuller memperkenalkan konsep probiotik, yaitu suatu makanan tambahan berupa mikroba hidup baik bakteri maupun yeast yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi hewan dengan cara dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora usus. Berbeda dengan probiotik, pengertian prebiotik diperkenalkan oleh Gibson dan Robefroid pada1995, yang merupakan bahan makanan yang mengandung nutrisi, digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan berkembangnya bakteri baik yang sudah ada di dalam usus. Tujuannya supayasehingga dominasi bakteri pathogen bisa ditekan. Jadi perbedaan antara keduanya yaitu probiotik mengandung bakteri menguntungkan, dimasukkan ke dalam pencernaan agar dominasi bakteri pathogen menurun, sedangkan prebiotik kerjanya menghambat pertumbuhan bakteri pathogen secara langsung sehingga pertumbuhan bakteri menguntungkan lebih optimal. Proses penghambatan ini dapat berupa pengikatan (penggumpalan) bakteri pathogen tersebut. Secara tidak langsung bakteri menguntungkan dapat tumbuh dengan baik. Pemberian produk feed addtitive(imbuhan pakan)probiotik ataupun prebiotik pada broiler(ayam pedaging)dapat memberikan dampak yang menguntungkan seperti perbaikan performa, produksi,dan kesehatan ternak. Terlepas dari khasiat probotik jenis tertentu yang masih diperdebatkan daya kerja maupun aktivitasnya ketika melalui suhu tertentu, Alltech Inc, sebagai perusahaan yang berbasis teknologi dan riset senantiasa mengembangkan produk-produk inovatif dan berteknologi seperti produk yeast yang dikembangkan oleh Alltech adalah hasil seleksi ketat dari strain Saccharomyces cereviceae1026.

Atasi Stres Panas pada Sapi

Seperti kita ketahui bahwa salah satu faktor yang berpengaruh pada produksi susu sapi adalah lingkungan (suhu dan kelembaban udara). Ternak sapi memerlukan kondisi lingkungan yang nyaman dengan suhu dan kelembaban yang optimum agar dapat memaksimalkan produksi susunya.
Apabila ternak berada diluar kondisi nyaman maka ternak tersebut dapat mengalami stres. Di daerah tropis seperti Indonesia, stres banyak terjadi diakibatkan oleh panas (heat stress). Mengingat suhu udara dan kelembaban harian di negara kita cukup tinggi yaitu berkisar 24-34⁰C dan 60–90%. Sementara jenis sapi yang banyak dipelihara oleh peternak kita adalah sapi jenis FH (Fries Holland) yang dalam pemeliharaannya memerlukan suhu ideal 18.3 ⁰C dan kelembaban 55% untuk performa maksimalnya.
Sapi yang mengalami heat stress akan mengalami penurunan asupan pakan, peningkatan asupan minum, peningkatan respirasi,serta mengeluarkan lebih banyak air liur, keringat dan urin. Jika dibiarkan berlanjut dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis (penurunan pH darah), penurunan asupan bahan kering (Dry Matter Intake/DMI) sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksi susu, gangguan reproduksi dan kesehatan.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi heat stress pada ternak sapi diantaranya:
  1. Penempatan ternak pada kandang yang teduh dan dilengkapi dengan kipas.
  2. Pemberian air minum yang bersih, segar,dan dingin, hal ini dilakukan karena kebutuhan air minum pada saat heat stress akan berlipat ganda dibandingkan keadaan normalnya.
  3. Mempertahankan konsumsi pakan dengan cara meningkatkan kualitas nilai nutrisi, memberikan pakan yang segar dan bersih, serta meningkatkan jumlah pemberian pakan pada saat kondisi udara dingin.
  4. Pemberian suplemen mineral natrium dan kalium untuk mengganti mineral yang hilang akibat respirasi pengeluaran keringat dan atau urin yang berlebih.
  5. Mengurangi asupan serat sehingga rumen dapat berfungsi dengan baik.
  6. Pemberian pakan yang mengandung energi tinggi.
  7. Pemberian feed additive yang tepat agar dapat memodifikasi fungsi rumen dan menstabilkan pH rumen dengan baik,sehingga kesehatan rumen terjaga yang akhirnya dapat mencegah terjadinya asidosis.

Karkas Sapi Lebih Banyak dengan Bio-Chrome

Memang tujuan utama dalam penggemukan dan pemotongan sapi adalah memperoleh pertambahan bobot sapi dan persentase karkas yang lebih tinggi serta daging yang berkualitas.  Seekor ternak potong akan memiliki nilai jual tinggi apabila produksi karkas yang dihasilkan juga tinggi dengan kandungan lemak yang rendah.
Selain faktor nutrisi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi karkas seekor ternak diantaranya umur pemotongan, bobot hidup, jenis kelamin,dan bangsa ternak.  Program pemberian pakan yang baik dan benar yang ditunjang dengan nutrisi yang baik sangat diperlukan. Langkah tersebutdapat menjadi solusi agar tercapainya pertumbuhan bobot badan harian sertapembentukan daging yang optimal dengan komposisi karkas rendah lemak.
Pemberian feed additive (imbuhan pakan) berupa mineral kromium (Cr) pada pakan dapat dilakukan. Hal ini karena kromium berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak,dan protein sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap komposisi karkas, pertumbuhan bobot badan, stress,  kekebalan, serta berat karkas.

Saturday, 11 February 2012

Memperkaya Gizi Telur

Ayam petelur yang berkualitas dan sehat bisa kita dapatkan dengan cara budidaya ternak yang baik (Good Farming Practice). Secara umum, upaya yang bisa dilakukan agar dapat menghasilkan telur yang berkualitas dan sehat adalah sebagai berikut:
1. Memilih bibit ayam petelur yang sehat, tidak cacat, dan berasal dari bibit yang diketahui kualitasnya.
2. Melakukan manajemen kandang yang baik dengan memperhatikan biosekuriti kandang dan lingkungannya serta selalu menjaga kebersihan kandang, peralatan, maupun karyawan kandang.
3. Memberikan vaksinasi secara rutin untuk mencegah terjadinya penyakit.
4. Memberikan pakan yang berkualitas.

Kotoran Tidak Basah dan Bau

Dalam beternak ayam yang menggunakan sekam (litter), tentu saja harapan kita memang ingin agar litter yang kita gunakan selalu kering dan tidak lembab. Kondisi litter yang basah dapat menyebabkan kontaminasi mikroorganisme dan serangga (lalat) pada litter.
Selain itu, litter basah yang disebabkan oleh kotoran, biasanya akan menciptakan kondisi kandang yang bau. Bau ammonia yang menyengat dapat menyerang sistem pernafasan dan berpengaruh terhadap perfoma ayam.
Kita bisa saja mengganti litter sesering mungkin sebagai solusinya, namun langkah ini merepotkan dan tidak ekonomis. Oleh sebab itu, yang perlu diupayakan adalah bagaimana supaya kotoran (feses) ayam tidak basah dan bau atau wet dropping. Faktor yang dapat mempengaruhi wet dropping antara lain:

Atasi Stres Panas pada Sapi

Seperti kita ketahui bahwa salah satu faktor yang berpengaruh pada produksi susu sapi adalah lingkungan (suhu dan kelembaban udara). Ternak sapi memerlukan kondisi lingkungan yang nyaman dengan suhu dan kelembaban yang optimum agar dapat memaksimalkan produksi susunya.

Apabila ternak berada diluar kondisi nyaman maka ternak tersebut dapat mengalami stres. Di daerah tropis seperti Indonesia, stres banyak terjadi diakibatkan oleh panas (heat stress). Mengingat suhu udara dan kelembaban harian di negara kita cukup tinggi yaitu berkisar 24-34⁰C dan 60–90%. Sementara jenis sapi yang banyak dipelihara oleh peternak kita adalah sapi jenis FH (Fries Holland) yang dalam pemeliharaannya memerlukan suhu ideal 18.3 ⁰C dan kelembaban 55% untuk performa maksimalnya.

Sapi yang mengalami heat stress akan mengalami penurunan asupan pakan, peningkatan asupan minum, peningkatan respirasi,serta mengeluarkan lebih banyak air liur, keringat dan urin. Jika dibiarkan berlanjut dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis (penurunan pH darah), penurunan asupan bahan kering (Dry Matter Intake/DMI) sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksi susu, gangguan reproduksi dan kesehatan.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi heat stress pada ternak sapi diantaranya:

  1. Penempatan ternak pada kandang yang teduh dan dilengkapi dengan kipas.

  2. Pemberian air minum yang bersih, segar,dan dingin, hal ini dilakukan karena kebutuhan air minum pada saat heat stress akan berlipat ganda dibandingkan keadaan normalnya.

  3. Mempertahankan konsumsi pakan dengan cara meningkatkan kualitas nilai nutrisi, memberikan pakan yang segar dan bersih, serta meningkatkan jumlah pemberian pakan pada saat kondisi udara dingin.

  4. Pemberian suplemen mineral natrium dan kalium untuk mengganti mineral yang hilang akibat respirasi pengeluaran keringat dan atau urin yang berlebih.

  5. Mengurangi asupan serat sehingga rumen dapat berfungsi dengan baik.

  6. Pemberian pakan yang mengandung energi tinggi.

  7. Pemberian feed additive yang tepat agar dapat memodifikasi fungsi rumen dan menstabilkan pH rumen dengan baik,sehingga kesehatan rumen terjaga yang akhirnya dapat mencegah terjadinya asidosis.


Terkait feed additive, Alltech memiliki feed additive yang tepat untuk digunakan yaitu Yea-Sacc1026. Produk Yea-Sacc1026 merupakan kultur yeast hidup jenis Saccharomyces cerevisiae strain 1026 yang terbukti dapat meningkatkan DMI, memelihara performa,dan menstabilkan pH rumen selama heat stress.

Termasuk juga dapat membantu menurunkan fluktuasi pH rumen dengan cara menstimulasi bakteri yang mengubah asam laktat menjadi asam propionate. Yea-Sacc1026 ini sangat dikenal sebagai rumen modifier yaitu produk yang dapat dijadikan solusi untuk menanggulangi asidosis pada sapi perah terutama yang disebabkan oleh heat stress.

Berdasarkan data ilmiah diketahui bahwa bahwa pemberian Yea-Sacc1026 pada sapi perah yang mengalami heat stress dapat meningkatkan DMI sebanyak 0.8 kg/ekor/hari, produksi susu sebanyak 2.4 kg/ekor/hari, protein sebanyak 0.06 kg/ekor/hari,dan efisiensi pakan 3.8%. Kami berharap dengan menggunakanYea-Sacc1026 bisa ikut memberikan andil atas keberhasilan peternakan bapak, apalagi menjelang bulan Ramadhan tentu permintaan susu meningkat.

sumber : TROBOS.COM

Karkas Sapi Lebih Banyak dengan Bio-Chrome

Memang tujuan utama dalam penggemukan dan pemotongan sapi adalah memperoleh pertambahan bobot sapi dan persentase karkas yang lebih tinggi serta daging yang berkualitas.  Seekor ternak potong akan memiliki nilai jual tinggi apabila produksi karkas yang dihasilkan juga tinggi dengan kandungan lemak yang rendah.

Selain faktor nutrisi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi karkas seekor ternak diantaranya umur pemotongan, bobot hidup, jenis kelamin,dan bangsa ternak.  Program pemberian pakan yang baik dan benar yang ditunjang dengan nutrisi yang baik sangat diperlukan. Langkah tersebutdapat menjadi solusi agar tercapainya pertumbuhan bobot badan harian sertapembentukan daging yang optimal dengan komposisi karkas rendah lemak.

Pemberian feed additive (imbuhan pakan) berupa mineral kromium (Cr) pada pakan dapat dilakukan. Hal ini karena kromium berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak,dan protein sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap komposisi karkas, pertumbuhan bobot badan, stress,  kekebalan, serta berat karkas.

Secara teori, kromium merupakan komponen faktor aktif GTF (Glucose Tolerance Factor) yang mengaktifkan insulin dalam pemindahan glukosa dari sirkulasi ke dalam jaringan peripheral.  GTF Cr esensial berfungsi untuk metabolisme normal karbohidrat, protein,dan lipid.GTF berinteraksi dengan hormon pankreas (insulin) untuk mengatur pengambilan glukosa oleh sel, merangsang pembentukan energi dari glukosa terutama pada otot, meningkatkan pembentukan protein, dan menurunkan kadar lemak darah.Peningkatan glukosa ke dalam sel akan memberikan energi tambahan bagi metabolisme tubuh, sehingga pertumbuhan menjadi lebih baik dan menurunkan persentase lemak karkas.

Melihat fenomena tersebut, Alltech membuat produk kromium organik yang bernama Bio-Chrome.  Bio-Chrome merupakan kromium organik asal yeast (ragi) yang dapat meningkatkan performa dan karakteristik karkas pada sapi potong.  Berbeda dengan kromiuminorganic yang ada dipasaran, bentuk organikBio-Chrome dapat mudah diserap tubuh, tidak bersifat racun, dan mempunyai bioavailability (ketersediaan dalam tubuh) tinggi.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan efikasi Bio-Chrome, salah satunya pernah dilakukan oleh Pollard dan Richardson (1997). Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa pemberian Bio-Chrome pada pakan sapi potong dapat meningkatkan performa (berat badan harian, dry water intake, efisiensi pakan) dan karakteristik karkas (meningkatkan area otot longisimus, berat karkas, deposisi protein karkas,dan menurunkan persentase lemak).

Menurut Hossein (1998), pemberian kromium organik dalam bentuk kromium yeast dapat memperbaiki FCR (konversi pakan), meningkatkan berat karkas, menurunkan kematian,dan lemak abdominal.  Kandungan kromium dalam Bio-Chrome yang relatifberbeda dibandingkan dengan kromium inorganic lainnya menyebabkan dosis Bio-Chrome relatiflebih rendah pula. Hal ini berpengaruh pula terhadap aspek ekonomis pemakaian mineral kromium dalam pakan.

Sumber : trobos.com

Manfaat Probiotik dan Prebiotik

Penggunaan produk feed additive yang mengandung probiotik dan prebiotik bukanlah hal baru di dunia peternakan. Kedua produk tersebut sudah banyak beredar di pasaran, oleh sebab itu sebaiknya kita mengenal lebih jauh sejarahnya. Pada tahun 1992, Fuller memperkenalkan konsep probiotik, yaitu suatu makanan tambahan berupa mikroba hidup baik bakteri maupun yeast yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi hewan dengan cara dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora usus. Berbeda dengan probiotik, pengertian prebiotik diperkenalkan oleh Gibson dan Robefroid pada1995, yang merupakan bahan makanan yang mengandung nutrisi, digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan berkembangnya bakteri baik yang sudah ada di dalam usus. Tujuannya supayasehingga dominasi bakteri pathogen bisa ditekan. Jadi perbedaan antara keduanya yaitu probiotik mengandung bakteri menguntungkan, dimasukkan ke dalam pencernaan agar dominasi bakteri pathogen menurun, sedangkan prebiotik kerjanya menghambat pertumbuhan bakteri pathogen secara langsung sehingga pertumbuhan bakteri menguntungkan lebih optimal. Proses penghambatan ini dapat berupa pengikatan (penggumpalan) bakteri pathogen tersebut. Secara tidak langsung bakteri menguntungkan dapat tumbuh dengan baik. Pemberian produk feed addtitive(imbuhan pakan)probiotik ataupun prebiotik pada broiler(ayam pedaging)dapat memberikan dampak yang menguntungkan seperti perbaikan performa, produksi,dan kesehatan ternak. Terlepas dari khasiat probotik jenis tertentu yang masih diperdebatkan daya kerja maupun aktivitasnya ketika melalui suhu tertentu, Alltech Inc, sebagai perusahaan yang berbasis teknologi dan riset senantiasa mengembangkan produk-produk inovatif dan berteknologi seperti produk yeast yang dikembangkan oleh Alltech adalah hasil seleksi ketat dari strain Saccharomyces cereviceae1026. Salah satu produk Alltech yang bernama Bio-Mos dikategorikan sebagai produk Prebiotik tahan panas dan memiliki daya kerja yang sangat jelas . Bio-Mos bukan merupakan yeast utuh dan hidup, namun berupa hasil derivat yeast yang banyak mengandung Mannan Oligosaccharide (MOS). Daya kerja Bio-Mos adalah sebagai berikut: Memblokir kolonisasi bakteri pathogen dengan cara mengikat (menggumpalkan) bakteri pathogen dalam usus pencernaan dan dibuang melalui feses. Memodulasi sistem kekebalan tubuh unggas (bukan menstimulasi sistem kekebalan), sehingga tidak mengganggu metabolisme energi tubuh. Memberikan kesempatan pada bakteri dan mikroflora usus yang menguntungkan untuk berkembang dengan baik. Begitu pula dengan pemulihanusus yang rusak akibat perlekatan bakteri pathogen sebelumnya. Penggunaannya sangat mudah dan praktis, dicampur ke dalam pakan secara on top ataupun re-formulasi dengan dosis berkisar antara 1-2kg/ton pakan.Rosen (2007) telah membuktikan berbagai manfaat penggunaan Bio-Mos terhadap performa broiler. Penelitian sebanyak 142 kali yang dilaksanakan pada kurun waktu 1997 sampai 2003 memberikan kesimpulan yakni dibandingkan kontrol, ternak yang diberi Bio-Mos memiliki konsumsi pakan lebih rendah sekitar 12.2 gram, pertambahan bobot badan meningkat 27.6 gram, konversi pakan menurun 0.04 dan mortalitas lebih rendah sekitar 0.03%.

Sumber : TROBOS.COM