Home

Saturday 11 January 2014

Bulan Terbelah (Bukti Ilmiah)

Terdapat banyak Mukjizat-mukjizat yang diingkari oleh kaum musyrik disebabkan kedengkian mereka terhadap islam, Di antaranya adalah Mukjizat Peristiwa terbelahnya Bulan yang disebutkan dalam Al-Quran di Zaman Rasulullah Saw atau 14 Abad yang lalu:

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ * وَإِنْ يَرَوْا آَيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ * وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ

“Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah * Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus” * Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya” [القمر: 1-3]

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِشِقَّتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏”‏ اشْهَدُوا ‏”‏

“Dari Abdullah Berkata bahwa ‏Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah” (HR. Muslim: 7249)
 
image1
Ilustrasi Bulan Terbelah (Penyunting)
Dalam diriwayat lain dijelaskan bahwa Ketika kaum Kafir Makkah meminta Rasulullah untuk memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah serta menguji kebenaran Risalah baginda Rasulullah dengan memintanya Membelah Bulan, maka Allah Swt mengabulkan Doa beliau hingga pada malam hari tampaklah bulan terbelah menjadi Dua bagian, di mana bagian lainnya berada di sisi Gunung Safa dan bagian lainya di sisi Gunung Qaikaan dan terlihat di antaranya bukit Hira , tapi mereka Kafir Makkah malah mengingkari Mukjizat tersebut dan berkata: “Muhammad telah Menyihir Kita”, kemudian sebagiannya berkata: “ jika benar kita tersihir dia tidak akan bisa menyihir semua manusia Maka tunggulah sampai datang berita dari Orang-orang yang melakukan perjalanan jauh, ketika mereka (para Musafir) tiba mereka pun mengatakan bahwa mereka menyaksikan hal yang serupa. Tetapi Kaum Kafir Makkah tetap mengingkari Mukjizat tersebut dan berkata : “…(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.

Beranjak Dari berbagai Riwayat yang serupa, kita dapat meyimpulkan bahwa kejadian itu tidak hanya disaksikan oleh kaum Kafir Makkah saja tetapi Manusia yang berada di tempat selain Makkah pun pada waktu itu dapat menyaksikan peristiwa itu seperti yang dilakukan oleh Abu Jahal bahwa dia pernah menunggu para pedagang yang berdatangan dari berbagai Negeri jauh (seperti Syam) untuk menanyakan Peristiwa tersebut, maka mereka juga menyaksikan hal tersebut.
 
Bukti dari NASA
Pihak NASA mengesahkan terdapat kesan jalur di bagian keliling permukaan bulan. NASA telah mengirim 3 astronotnya ke bulan untuk melakukan penelitian yang lebih terperinci. Setelah mereka melakukan penelitian, terbukti bahwa bulan pernah terbelah dua.
Setelah hasil penelitian ini dipublikasikan kepada umum, alangkah terkejutnya mereka, apabila diberitahu bahwa kisah bulan terbelah dua ini telah diceritakan oleh Al-Quran kira-kira 1400 tahun yang lalu. Jika kita masih ingat, Nabi Muhammad SAW pernah menunjukkan mukjizat bulan terbelah dua kepada orang kafir ketika diminta bukti kenabian beliau.

Menurut pihak NASA : “Kami menemukan secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai ke dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, Hal ini tidak mungkin bisa terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu menyatu kembali”
Penemuan pertama ditemukan 200 tahun yang lalu dengan sebuah teleskop kecil, ada 3 lekukan (rilles) nampak di permukaan bulan yang berlainan jenis.

Berikut ini hasil foto permukaan bulan yang dipublikasikan oleh pihak NASA :










Dengan berhasilnya NASA Membuktikan Kebenaran Mukjizat Rasulullah Pernah Membelah Bulan ini, semakin bertambah bukti kebenaran Al-Qur'an dari sudut pandang pengetahuan. Semoga semakin kuat pula keimanan kita kepada Allah SWT.
Sumber : www.eramuslim.com / www.yogapratama14.blogspot.com

No comments:

Post a Comment