Home

Tuesday, 16 October 2012

Kontrol pH Rumen

Berapakah pH rumen yang optimal bagi pertumbuhan dan produksi?.. Kita kilas balik lagi ya, bakteri penghasil propionat adalah golongan bakteri pencerna zat pati, yang optimal hidup pada pH 5.5-6. Sedangkan bakteri penghasil asetat adalah golongan bakterti pencerna serat kasar/dinding sel, optimal hidup pada pH 6-6.8. Dan, logikanya menyebutkan, semakin banyak propionat, semakin banyak energi yang dihasillkan, dan seharusnya semakin baik pertumbuhan dan juga produksinya, dalam hal ini, bisa daging atau susu.http://seputaraceh.com/wp-content/uploads/2012/07/Sapi-AS.jpg



Sekarang, para pakar nutrisi ruminansia mengemukakan, kondisi pH rumen yang optimal adalah di kisaran 5.5-6, dimana bakteri penghasil propionat optimal tumbuh. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah pH rumen selalu statis di 5.5-6 ataukah bisa dinamis atau fluktuatif?.. Saya meyakini, dan sepertinya banyak bukti hasil penelitian menyebutkan, kondisi pH rumen itu dinamis, dan jika pola feed dan feedingnya berubah, pH rumen akan mengalami fluktuasi yang tinggi, dan itu tidak baik bagi produktifitas sapi.
Mungkinkah kontrol pH di dalam rumen bisa dilakukan?…Kenyataan yang terjadi, kontrol pH rumen itu gampang-gampang susah :). Ketika seorang peternak sapi, begitu bersemangat untuk meng-optimalkan tumbuhnya bakteri penghasil propionat, dia akan menambahkan zat pati dalam jumlah cukup tinggi ke dalam ransum atau formula pakan, tapi ternyata malah kebablasan, dan akhirnya pertumbuhan bakteri pencerna serat tertekan, pH rumen drop dibawah 5.5, beberapa bakteri yang sensitif akan tertekan, sapi terkena Acidosis, dan ujungnya sapi sakit dan produksi ikut drop.
Lantas, karena trauma dengan acidosis, peternak melakukan hal sebaliknya, zat pati dalam ransum dikurangi banyak, serat kasar mendominasi, sehingga aktivitas ensalivasi dalam mulut berlebih, akibatnya lebih banyak zat alkali masuk dalam rumen, pH rumen kemudian naik hingga diatas 6.8, bakteri penghasil propionat akan tertekan, sehingga produksi energi drop, produksi daging/susu juga jadi ikut terhambat. Serba salah ya.. :)
===============================================================
Kontrol pH rumen adalah bagian dari seni di industri feedlot dan dairy
===============================================================
Jadi, apa yang bisa kita lakukan?.. Saya punya beberapa ide, semoga juga ide saya ini tokcer :), sehingga pH rumen sapi anda bisa tetap balance
1. Atur ukuran potongan hijauan, apakah itu rumput gajah, tebon jagung dan jenis hijauan lain, pada posisi tidak terlalu kecil-kecil. Panjang 10-15 cm menurut saya paling ideal. Dari segi pemotongan juga lebih mudah, apalagi jika anda menggunakan mesin chopper. Hijauan yang panjang juga akan memacu ensalivasi yang cukup. Weits!!, kalau ensalivasi berlebihan, jadi ketosis dong??..Masuk ke ide selanjutnya
2. Imbangi hijauan anda dengan ketersediaan zat tepung/pati yang cukup di dalam ransum anda. Formulakan dengan tepat, sehingga bisa memenuhi kebutuhan energi untuk hidup pokok dan produksi. Lawan basa/alkali dengan produksi propionat yang bisa menurunkan pH, hasilnya pH rumen bisa mendekati optimal.
3. Pastikan ukuran partikel ransum anda cukup halus, tidak terlalu halus, tidak terlalu kasar, kalau saya sebutkan angka, maka ukurannya di 3 cm. JIka terlalu halus, frekuensi pencernaan karbohidrat olek bakteri akan lebih cepat, pH juga lebih cepat drop. Jika terlalu besar, banyak partikel pakan tidak termakan sapi. Jadi, yang sedang-sedang saja ukurannya :).
4, Yang terakhir, anda bisa menambahkan feed additive yang memiliki sifat buffering dalam ransum. Jika anda masih ingat pelajaran kimia sewaktu SMA, buffering adalah semacam zat yang memiliki sifat menjaga keseimbangan pH. Jika pakan anda mengandung karbohidrat tinggi, gunakan feed additive seperti kapur (calcium carbonate) atau soda kue (sodium bicarbonate) yang memiliki sifat alkali. Dosis kapur, 50-100 gr/ekor/hari atau soda kue 100-200 gr/ekor/hari sudah cukup. Jika pakan anda cenderung meninggikan pH, jangan ditambah acidifier ya, cukup tambahkan pakan kaya zat tepung agar bakteri penghasil propionat ter-stimulus untuk tumbuh.
Sekali lagi, pH rumen sangat menentukan kesehatan dan produktifitas sapi. Kontrol fluktuasi pH rumen yang terjadi, dengan segala cara, by all means, agar performa produksi sapi anda tetap terjaga.

Sumber : http://cak-angon.blogspot.com

No comments:

Post a Comment