Home

Tuesday, 16 October 2012

Acidosis


Saat anda memutuskan akan berternak ruminansia, baik itu sapi potong, sapi perah atau jenis kambing dan domba, maka anda harus juga bersiap-siaga menghadapi musuh besar bernama Acidosis. Ya, tidak sekedar penyakit, tapi juga musuh besar. Apa itu acidosis?..Saya sederhanakan saja, acidosis adalah suatu kondisi penurunan performa fisik ternak akibat menurunnya pH rumen < 6, baik bersifat klinis maupun subklinis. Kenapa acidosis sampai disebut sebagai musuh besar?.. Karena dampaknya yang signifikan terhadap performa produksi ternak, selain performa fisik. Acidosis adalah salah satu biang kerok produksi susu sapi anjlok, ADG pada ternak sapi potong juga anjlok, bahkan kematian pada ternak menjadi tinggi akibat dari acidosis ini. Terlebih jika penanganan yang dilakukan terlambat.
Apa saja indikasinya yang perlu dikenali agar penanganan acidosis bisa lebih cepat?..Pertama, saya sarankan anda untuk lebih berpikir bagaimana action preventif yang perlu dilakukan agar ternak tidak mengalami acidosis, pada artikel sebelumnya saya menyinggung bagaimana peranan imbangan asam propionat dan asetat, imbangan zat pati dan serat kasar dalam meningkatkan performa dan kesehatan ternak. Artinya, strategi nutrisi dan feeding adalah kunci pencegahan timbulnya acidosis.
Yang kedua, jika memang blank, anda seorang beginner alias newbie, belum paham tindakan preventif yang benar, dan apakah sebenarnya sapi-sapi anda sudah mulai terkena acidosis atau belum, anda dalam posisi bingung dan tidak tahu betul harus berbuat apa. Jangan panik, ambil sikap tenang, dan coba perhatikan beberapa symptoms berikut :
1. Pertama, lihat kondisi kaki ternak anda, jika muncul tremor (gemetar), dan kemudian tidak kuat berdiri, selain hipocalcemia, maka besar kemungkinan ternak anda mengalami acidosis.
2. Kedua, dan ini biasanya cukup banyak ditemui, adalah kaki ternak mengalami laminitis atau foot rot. Laminitis itu seperti apa?? Di lapang biasanya saya simplifikasi, kalau laminitis itu posisi kaki belakang tidak bisa jinjit (jawa = tegak), posisi kakinya jadi seperti tapak kaki orang. Sedangkan foot rot, adalah kondisi yang lebih parah dari laminitis, dengan posisi kaki yang tidak bisa jinjit, dan pada beberapa kasus, akan muncul aroma busuk dari daerah kaki, dan kondisi kuku kaki membengkak.
Gambar 1. Sapi terkena acidosis akut, perhatikan posisi kaki belakang
3. Ketiga, ternak yang mengalami acidosis biasanya intake atau konsumsi-nya akan menurun, baik konsentrat maupun hijauan, karena dia sudah merasakan ketidak-nyaman-an dalam sistem digestive-nya, dan juga rasa sakit pada kaki yang mengalami laminitis/foot rot. Mirip manusia yang terkena sakit maag, sama-sama kadar asam dalam perutnya naik.
4, Keempat, dan ini memperkuat ketiga faktor diatas, adalah ternak anda mengalami mencret atau diare. Diare yang muncul punya karakteristik feses yang sangat cair dan biasanya berwarna agak kuning. Lihat gambar 2.



Gambar 2. Feses cair dan warna coklat terang/kuning. Acidosis akut parah.
Jika salah satu saja symptom seperti di atas muncul, maka segera lakukan langkah-langkah yang perlu agar tidak semakin parah. Mulai dari mengurangi pakan konsentrat dan disubtitusi dengan hijauan/rumput segar, hingga tjika ke 4 symptom di atas muncul, lakukan tindakan kuratif dengan menyemprot kaki sapi yang bengkak dengan formalin agar perkembangan bakteri patogen ikutan bisa ditekan, berikan secara oral sodium bikarbonat atau jenis zat basa lain yang aman, minimal 15 gr/ekor/pemberian,karena pemberian additive bersifat basa akan menetralisir pH rumen yang drop kembali normal mendekati 6. JIka kesulitan mendapatkan obat hewan atau sodium bikarbonat, gunakan saja obat promaag atau mylanta, dengan dosis 2-4 kali dosis manusia, tidak standar sih, tapi tiada rotan, akar pun jadi #pengalaman pribadi :).. Terus lakukan pemantauan, jika memungkinkan anda panggil expert ternak, mantri atau dokter hewan untuk membantu memantau dan mengobati.

Sumber : http://cak-angon.blogspot.com

No comments:

Post a Comment