GoBlog tentang serba-serbi bermanfaat ilmu dan ilmiah, hiburan, sosial sejarah, software, dll
Monday, 22 October 2012
Nostalgia Kecil...
Masih inget taun 1990'an??
Jaman SD-SMP kita dulu yg
pernah Trend?
Jaman SD-SMP kita dulu yg
pernah Trend?
- Artis cilik JOSHUA (Di obok-obok),SHERINA (Dia pikir), Abang Tukang Bakso(Ashanty)
- Baca komik Doraemon, Dragon Ball, Kungfu Boy,Detektif Conan,Desas-Desus Si A, Letter From The Dark, di kelas sampedisita guru :D
- Rebutan main Mesin Dingdong. Kalo yg tajir beli Nintendo, Sega,& ViCom buat main game Mario Bross sama Sonic.
Tuesday, 16 October 2012
Budidaya Cacing Sutra
Budidaya cacing sutra
Cacing sutra dikenal memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi, sehingga mampu mempercepat pertumbuhan pada ikan. sayangnya saat ini pasokan cacing sutra sangat minim karena mengandalkan tangkapan dari alam dan sangat tergantung musim. para peternak ikan banyak yang melakukan Budidaya Cacing Sutra, namun hanya untuk konsumsi sendiri, sehingga peluang usaha Budidaya Cacing Sutra lumayan bagus. Ada satu cara unik dan menarik dalam budidaya cacing sutra yaitu dengan memanfaatkan Sampah Organik dari kolam Lele konsumsi.
Label:
budidaya,
cacing sutra,
feed additive,
Ikan,
ikan cupang,
nutrisi,
pakan
Budidaya Belatung/Maggot
MENJADIKAN PAKAN ALTERNATIF PENGGANTI PELET.
Harga pelet yang terus melambung bak buah simalakama bagi peternak lele. Di satu sisi pelet menjamin ukuran konsumsi tercapai dalam waktu singkat. Di lain pihak harga yang tinggi Rp190.000-Rp200.000 per 30 kg membuat keuntungan peternak berkurang jauh. ‘Biaya pakan pelet menyerap 80% ongkos produksi,’
Menurut Purnama Sukardi larva lalat-selanjutnya disebut maggot-sangat potensial mengurangi pemakaian pelet. ‘Substitusinya bisa mencapai 50%,’ kata dekan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jawa Tengah, itu. Yang istimewa maggot memiliki kadar protein tinggi sekitar 43%; pelet 30-40%. Nah, lele tumbuh baik jika mendapat asupan protein berkadar 30% atau lebih.
Penelitian Purnama menunjukkan maggot efektif bila diberikan bersama tepung ikan dengan perbandingan 1:1. Di sini laju pertumbuhan lele bakal melambung hingga 2,9% per hari. Bila hanya maggot percepatan tumbuh 2,5% per hari; tepung ikan tunggal 2% per hari. ‘Kombinasi ini sudah dicoba meski belum dibuat untuk skala komersial,
Harga pelet yang terus melambung bak buah simalakama bagi peternak lele. Di satu sisi pelet menjamin ukuran konsumsi tercapai dalam waktu singkat. Di lain pihak harga yang tinggi Rp190.000-Rp200.000 per 30 kg membuat keuntungan peternak berkurang jauh. ‘Biaya pakan pelet menyerap 80% ongkos produksi,’
Menurut Purnama Sukardi larva lalat-selanjutnya disebut maggot-sangat potensial mengurangi pemakaian pelet. ‘Substitusinya bisa mencapai 50%,’ kata dekan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jawa Tengah, itu. Yang istimewa maggot memiliki kadar protein tinggi sekitar 43%; pelet 30-40%. Nah, lele tumbuh baik jika mendapat asupan protein berkadar 30% atau lebih.
Penelitian Purnama menunjukkan maggot efektif bila diberikan bersama tepung ikan dengan perbandingan 1:1. Di sini laju pertumbuhan lele bakal melambung hingga 2,9% per hari. Bila hanya maggot percepatan tumbuh 2,5% per hari; tepung ikan tunggal 2% per hari. ‘Kombinasi ini sudah dicoba meski belum dibuat untuk skala komersial,
Tugu Pahlawan Kerdja Pekanbaru
Monumen Lokomotif dan Tugu Pahlawan Kerdja terletak di Marpoyan, Simpang Tiga Pekanbaru diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1958. Lokasi salah satu monumen bersejarah kota Pekanbaru ini kini dikelilingi oleh kuburan. Kuburan ini adalah makam pekerja yang membangun lokomotif kereta api pada saat penjajahan
Lokomotif ini beroperasi hanya sekali dan setelah ini tidak pernah dioperasikan kembali. untuk menghormati pekerja pembuat lokomotif lokomotif dibangun di sekitar Monumen Tugu Pahlawan Kerdja
Esa hilang kedua belalangTak kan hanya berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Tak kan melayu hilang di bumi
Label:
Pekanbaru,
sejarah,
Serba-serbi
Kontrol pH Rumen
Berapakah pH rumen yang
optimal bagi pertumbuhan dan produksi?.. Kita kilas balik lagi ya,
bakteri penghasil propionat adalah golongan bakteri pencerna zat pati,
yang optimal hidup pada pH 5.5-6. Sedangkan bakteri penghasil asetat
adalah golongan bakterti pencerna serat kasar/dinding sel, optimal hidup
pada pH 6-6.8. Dan, logikanya menyebutkan, semakin banyak propionat,
semakin banyak energi yang dihasillkan, dan seharusnya semakin baik
pertumbuhan dan juga produksinya, dalam hal ini, bisa daging atau susu.
Label:
gizi,
nutrisi,
peternakan,
sapi,
ternak
Acidosis
Saat anda memutuskan akan berternak ruminansia, baik itu sapi potong, sapi perah atau jenis kambing dan domba, maka anda harus juga bersiap-siaga menghadapi musuh besar bernama Acidosis. Ya, tidak sekedar penyakit, tapi juga musuh besar. Apa itu acidosis?..Saya sederhanakan saja, acidosis adalah suatu kondisi penurunan performa fisik ternak akibat menurunnya pH rumen < 6, baik bersifat klinis maupun subklinis. Kenapa acidosis sampai disebut sebagai musuh besar?.. Karena dampaknya yang signifikan terhadap performa produksi ternak, selain performa fisik. Acidosis adalah salah satu biang kerok produksi susu sapi anjlok, ADG pada ternak sapi potong juga anjlok, bahkan kematian pada ternak menjadi tinggi akibat dari acidosis ini. Terlebih jika penanganan yang dilakukan terlambat.
Apa saja indikasinya yang perlu dikenali agar penanganan acidosis bisa lebih cepat?..Pertama, saya sarankan anda untuk lebih berpikir bagaimana action preventif yang perlu dilakukan agar ternak tidak mengalami acidosis, pada artikel sebelumnya saya menyinggung bagaimana peranan imbangan asam propionat dan asetat, imbangan zat pati dan serat kasar dalam meningkatkan performa dan kesehatan ternak. Artinya, strategi nutrisi dan feeding adalah kunci pencegahan timbulnya acidosis.
Yang kedua, jika memang blank, anda seorang beginner alias newbie, belum paham tindakan preventif yang benar, dan apakah sebenarnya sapi-sapi anda sudah mulai terkena acidosis atau belum, anda dalam posisi bingung dan tidak tahu betul harus berbuat apa. Jangan panik, ambil sikap tenang, dan coba perhatikan beberapa symptoms berikut :
1. Pertama, lihat kondisi kaki ternak anda, jika muncul tremor (gemetar), dan kemudian tidak kuat berdiri, selain hipocalcemia, maka besar kemungkinan ternak anda mengalami acidosis.
2. Kedua, dan ini biasanya cukup banyak ditemui, adalah kaki ternak mengalami laminitis atau foot rot. Laminitis itu seperti apa?? Di lapang biasanya saya simplifikasi, kalau laminitis itu posisi kaki belakang tidak bisa jinjit (jawa = tegak), posisi kakinya jadi seperti tapak kaki orang. Sedangkan foot rot, adalah kondisi yang lebih parah dari laminitis, dengan posisi kaki yang tidak bisa jinjit, dan pada beberapa kasus, akan muncul aroma busuk dari daerah kaki, dan kondisi kuku kaki membengkak.
Gambar 1. Sapi terkena acidosis akut, perhatikan posisi kaki belakang
Uji Kualitas Molasses
Wah nggak punya density hydrometer nih, gimana dong kalau masih pengen
bisa uji kualitas tetes??!... Tenang, anda ndak usah bingung. Saya
masih punya tips lagi yang bisa anda terapkan. Kali
ini peralatan yang anda butuhkan hanya sebuah neraca digital dan satu
buah gelas aqua bekas. Caranya, pertama anda timbang gelas aqua bekas
dengan neraca digital, kemudian hasilnya anda adjust sehingga pada
penimbangan berikutnya berat gelas aqua bekas diabaikan, kemudian tanpa
memindah gelas aqua dari neraca, tuang tetes sedikit demi sedikit ke
dalam gelas aqua bekas hingga penuh, kemudian catat angka hasil
penimbangan yang muncul.
Label:
nutrisi,
pakan,
peternakan,
ternak
Subscribe to:
Posts (Atom)