Home

Tuesday, 20 December 2011

AMAL YANG DIDUSTAKAN

Syufayyan Ash Ashbahiy bercerita kepada 'Uqbah ibn Muslim bahwa ketika memasuki Madinah, dia melihat orang sedang berkerumun mengelilingi Abu Hurairah. Syufayyan pun mendekat, lalu dia duduk di hadapan Abu Hurairah yang sedang menyampaikan hadis kepada jamaah itu. Ketika Abu Hurairah berhenti, Syufayyan memintanya agar dia menyampaikan hadis yang benar-benar dia mengerti dan dia hayati.

Abu Hurairah pun menyanggupi seraya berkata, ''Akan aku sampaikan kepadamu sebuah hadis yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepadaku.'' Setelah berbicara begitu, tiba-tiba Abu Hurairah menangis tersedu-sedu hingga hampir pingsan. Kemudian dia diam sebentar dan setelah kembali tersadar dia berkata, ''Akan aku sampaikan kepadamu sebuah hadis yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepadaku di rumah ini, tidak ada orang lain selain aku dan beliau.''



Tiba-tiba Abu Hurairah menangis lagi tersedu-sedu hingga hampir pingsan. Peristiwa ini terjadi sampai empat kali. Ketika Abu Hurairah kembali sadar akhirnya dia menceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, Allah SWT akan turun kepada para hambanya untuk memberikan keputusan kepada mereka. Setiap umat ketika itu berlutut.

Orang yang pertama dipanggil adalah orang alim, orang yang berperang di jalan Allah SWT, dan orang kaya. Allah SWT bertanya kepada orang alim itu, ''Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu kitab yang telah Aku turunkan kepada Rasulku?'' Orang itu menjawab, ''Benar, wahai Tuhan.'' Allah SWT kembali bertanya, ''Apa saja yang telah engkau kerjakan dengan ilmu yang kau miliki?'' Dia menjawab, ''Dengannya aku beribadah kepadamu di malam hari dan siang hari.'' Maka, Allah SWT berfirman kepadanya, ''Engkau dusta.'' Malaikat juga berkata kepadanya, ''Engkau dusta.'' Allah SWT kemudian berfirman, ''Engkau hanya ingin dikatakan bahwa engkau seorang yang alim.''

Kemudian dipanggillah orang kaya. Allah SWT berfirman, ''Engkau telah Aku beri kemurahan sehingga berkecukupan.'' Dia menjawab, ''Benar wahai Tuhan.'' Allah SWT kemudian bertanya, ''Apa saja yang telah engkau kerjakan dengan hartamu itu?'' Dia menjawab, ''Dengannya aku bersilaturahim juga bersedekah.'' Maka Allah SWT berfirman, ''Engkau dusta.'' Malaikat juga berkata, ''Engkau dusta.'' Allah SWT berfirman, ''Engkau hanya ingin dikatakan bahwa engkau orang yang dermawan.''

Kemudian didatangkan orang yang terbunuh dalam perang di jalan Allah SWT. Maka Allah SWT berfirman, ''Apa yang membuatmu terbunuh?'' Dia menjawab, ''Telah diperintahkan kepadaku untuk berjihad di jalan-Mu, maka aku berperang sehingga aku terbunuh.'' Maka Allah SWT berfirman, ''Engkau dusta.'' Malaikat juga berkata kepadanya, ''Engkau dusta.'' Allah SWT kemudian berfirman, ''Engkau hanya ingin dikatakan sebagai pemberani.'' Kemudian Rasulullah SAW menepuk lututku sambil bersabda, ''Wahai Abu Hurairah, ketiganya itu adalah orang-orang yang pertama sekali merasakan sengatan api neraka pada hari kiamat.'' (HR Tirmidzi).

Beribadah siang malam, bersilaturahim dan bersedekah, serta berperang di jalan Allah SWT adalah perbuatan-perbuatan yang baik. Tetapi, tetap saja ketiga hamba yang telah mengamalkannya dimasukkan neraka. Bagaimana itu bisa terjadi? Jawabannya, karena mereka beramal bukan untuk Allah SWT. Mereka hanya mengharapkan pujian dan popularitas.

KH Abdullah Syukri Zarkasyi

[www.republika.co.id]

No comments:

Post a Comment