Home

Thursday, 4 September 2014

Batu Mulia



Pengertian Umum tentang Batu Permata

Hampir di setiap waktu pada setiap kesempatan kita akan berjumpa dengan orang–orang yang memakai perhiasan dengan batu-permata,terutama dalam bentuk cincin untuk para pria dan dalam bentuk kalung, gelang ataupun giwang bagi wanitanya. Sebagian dari mereka tentu telah memilih batu permata yang dipakainya secara cermat dan hati-hati, karena mereka telah mahfum bahwa sebentuk batu permata yang berkualitas prima itu memang pantas untuk dihargai sebagai suatu karya seni sehingga mungkin mereka telah membayarnbya dengan harga yang cukup tinggi. Namun sebagian lain dari mereka mungkin telah membeli dan memakai batu permata hanya karena mengikuti kebiasaan tanpa mengetahui dengan pasti tentang karakteristik, mutu atau nilai etetikanya.
Misalnya, cobalah tanyakan pada tetamu yang duduk disebelah anda pada suatu perjamuan, apakah batu cincin berwarna biru bening yang dia pakai itu dari jenis topaz?? Maka mungkin dia akan tersentak atau bahkan tersenyum sinis (karena mengira anda buta warna!). Sebab menurut pengertiannya : “Toh semua orang juga sudah tau bahwa batu topaz itu kuning warnanya.  Padahal sudah jelas batu cincinku ini berwarna biru. Dan kita kan juga tau bahwa batu biru itu sapphire namanya!?” Weleh, weleh, belum tau dia rupanya bahwa batu topaz itu bisa juga berwarna biru, coklat, putih-bening atau bahkan merah. Dan kalo dia mengira bahwa semua sapphire itu pasti berwarna biru, tentunya karena dia mengacu pada istilah “Blue-Sapphire” yang sudah terlanjur popular itu.
Itulah sekedar gambaran yang terkadang kita jumpai di Negara ini, atau mungkin juga di Negara-negara lain yang kita anggap telah lebih maju tingkat pendidikan masyarakatnya. Memang walaupun umat manusia telah menyukai batu-batu permata sejak zaman baheula, tetapi kenyataanya tidak banyak diantara kita sekarang ini yang lebih tau tentang seluk beluk perihal kebatupermataan ketimbang katakana misalnya, Ratu Cleopatra yang hidup di Mesir sekian ribu tahun yang lalu. Padahal Sri Ratu yang heboh dan sudah termasyur akan kecantikanya itu jelas belum mengenal computer dan televise yang konon kabarnya sarat informasi!
Itu sebabnya sebelum kita masuk ke dalam bahasan secara umum tentang batu permata ini , ada baiknya kalo kita awali dengan pemahaman bersama bahwa, apapun juga persepsi  kita tentang sebentuk batu permata, pada hakekatnya secara fisik dia itu tetap saja hanyalah sepotong benda padat bernama batu, sebagian salah satu wakil dari semua jenis bebatuan lain sebagai komponen utama bangunan kerak bumi yang kita huni bersama ini. Dan karena kerak bumi terdiri atas kumpulan mineral-mineral yang terbentuk dari cairan bara magma di perut bumi, jadilah kita pada kesimpulan bahwa batu permata itu tak lain dan tak bukan adalah mineral juga (walaupun tidak semua mineral selalu berwujud batu, karena dia bisa juga berupa cairan dan gas).
Pada gilirannya, pertanyaan berikut tentunya adalah : lalu apa yang dimaksud dengan mineral itu? Mineral pada umumnya kita pahami sebagai komponen dari suatu benda yang telah tercipta secara alami , dengan formula kimia yang berbeda-beda, dan dengan rumus yang ternyata memang telah di bakukan sejak dari sononya. Adapun susunan kimia itu bisa berbeda-beda, tergantung pada perbedaan komposisi kimiawi serta jumlah atom, ion dan molekulnya. Agak terlalu lugas, mungkin, tetapi setidaknya uraian sederhana ini akan cukup membantu dalam upaya kita untuk memahami secara lebih komprehensip seputar komoditas yang kita sebut sebagai batu permata ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuUiEAqwDHNrBF5nEMIfVt21U4EMeUlIajscqDu_fDHur_MRypgzmXTXamTzBGz5Nnvcunm0jVabNwZCnRX1h1MjzsDuPMDzGfR69KZEfy1My2cAK6CZgG1IwF_6MaUE-1GhyG5VHupBlc/s1600/Lebih+Jauh+Mengenal+Tentang+Batu+Mulia+Batu+Permata.jpg
(source: http://1.bp.blogspot.com)

Batu mulia seperti permata, rubi, atau opal memang bisa membuat penampilan pemakainya memukau. Beberapa di antaranya bahkan diyakini membawa keberuntungan bagi pemakainya. Tapi, ada juga yang disebut membawa sial.
Mitos : Berlian adalah batu mulia termahal
Fakta : Para ahli batu mulia masih memperdebatkannya. Beberapa di antaranya percaya bahwa zamrud adalah batu mulia yang paling mahal. Sedangkan ada juga yang menganggap batu alexandrite yang paling mahal. Faktanya, berlian biru 6,04 karat yang pernah dilelang di Sotheby, Hong Kong, harganya mencapai US$ 7,98 juta, atau setara dengan Rp 73,9 miliar. Berlian tersebut merupakan berlian termahal di kelasnya.
Mitos : Opal membawa kesialan
Fakta : Pada awal ditemukan, ribuan tahun lalu batu opal dianggap membawa keberuntungan. Bangsa Romawi menjadikan batu opal sebagai kombinasi dari berbagai keindahan batu berharga. Sepanjang sejarah Romawi, kaisar memberikan istri mereka batu opal untuk keberuntungan. Seiring dengan waktu, opal terutama opal hitam dijadikan jimat terkait dengan sihir, pemicu wabah, bencana dan kemalangan. Tetapi, zaman modern tidak lagi menganggap takhayul semmacam itu. Opal hitam dianggap batu langka dan mahal.
Mitos : Berlian tidak dapat dihancurkan
Fakta : Hanya berlian yang bisa menggores atau merusak berlian. Tetapi tetap saja berlian bisa rusak jika tidak disimpan dengan tepat.
Mitos : Mutiara larut dalam cuka
Fakta : Menurut legenda, Cleopatra melarutkan beberapa mutiara yang sangat berharga dalam cuka dan meminumnya untuk membuktikan kepada Marc Anthony bahwa ia minum minuman termahal sepanjang masa. Menurut ilmu pengetahuan modern, kalsium karbonat dalam mutiara dapat larut dalam cuka, tapi seberapa cepat tergantung pada seberapa besar adalah mutiara.
Mitos : Berlian dihargai berdasarkan warna
Fakta : Meskipun berlian warna biru memiliki harga yang lebih mahal, tetapi warna bukan menjadi penentu utama harga berlian. Hal yang juga menjadi pertimbangan harga berlian adalah potongan, clarity dan berat karat.
Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.

Batu permata yang belum ada nama Indonesia
Alexandrite/Chrysoberyl
Chrysocolla
Chrysoprase
Hematite
Jasper
Kunszite
Lapis Lazuli
Malachite
Obsidian
Olivine/peridot
Pyrite=pirit
Tanzanite
Tourmaline
Zircon

Beberapa macam batu permata
Akik
Akuamarin
Ametis
Biduri laut
Batu biduri Bulan
Batu Cempaka
Berlian
Batu delima
Chalcedony
Giok
Intan
Kuarsa
Mutiara
Mata kucing
Pirus
Safir
Zamrud
Ruby
Opal
Spinel
Bloodstone
Tashmarine
Quattro


Sumber :
www.wikipedia.com
www.baturuby.com
www.lintangpermata.com
dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment