Keberhasilan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
di Indonesia tidak terlepas dari dukungan dan peran pemerintah dalam
mendorong penyaluran kredit kepada UMKM. Berbagai skim
Kredit/pembiayaan UMKM diluncurkan oleh pemerintah dikaitkan dengan
tugas dan program pembangunan ekonomi pada sektor-sektor usaha tertentu,
misalnya ketahanan pangan, perternakan dan perkebunan. Peran pemerintah
dalam skim-skim kredit UMKM ini adalah pada sisi penyediaan dana APBN
untuk subsidi bunga skim kredit dimaksud, sementara dana
kredit/pembiayaan seluruhnya (100%) berasal dari bank-bank yang ditunjuk
pemerintah sebagai bank pelaksana. Selain itu pemerintah berperan dalam
penyiapan UMKM agar dapat dibiayai dengan skim dimaksud, menetapkan
kebijakan dan prioritas usaha yang akan menerima kredit, melakukan
pembinaan dan pendampingan selama masa kredit, dan memfasilitasi
hubungan antara UMKM dengan pihak lain.
Pada dewasa ini skim kredit yang sangat familiar di
masyarakat adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang khusus diperuntukkan
bagi UMKM dengan kategori usaha layak, namun tidak mempunyai agunan yang
cukup dalam rangka persyaratan Perbankan. KUR adalah Kredit/pembiayaan
kepada UMKM dan Koperasi yang tidak sedang menerima Kredit/Pembiayaan
dari Perbankan dan/atau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari
Pemerintah pada saat permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan. Tujuan akhir
diluncurkan Program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengentasan
kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)
Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)
Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)
Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Definisi |
KKPE adalah Kredit investasi dan/atau modal kerja
yang diberikan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, dan
diberikan melalui Kelompok Tani dan/atau Koperasi.
|
Usaha yang Dibiayai |
|
Jangka Waktu Proyek | Tidak Terbatas |
Sumber Dana | Bank Pelaksana 100% |
Plafon Kredit |
|
Suku Bunga Kredit |
|
Suku Bunga Petani/Peternak |
|
Jangka Waktu Kredit | Maksimal 5 tahun |
Peran Pemerintah |
|
Target Realisasi | Komitmen pendanaan oleh Bank : Rp 37,8 triliun |
Daerah Realisasi | Sumut,Sumbar,Sumsel, Jabar, Jatim, Jateng, Bali, Sulsel, Kalsel, Papua, Riau |
Bank Pelaksana | BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, BCA, Bank Agroniaga, BII, Bank CIMB Niaga, Bank Artha Graha, BPD Sumut, BPD Sumbar, BPD Sumsel, BPD Jabar, BPD Jateng, BPD DIY, BPD Jatim, Bank Bali, BPD Sulsel, BPD Kalsel, BPD Papua, BPD Riau |
Permasalahan |
|
Definisi | KPEN-RP adalah Kredit yang diberikan dalam rangka mendukung program pengembangan tanaman bahan baku bahan bakar nabati dan Program Revitalisasi Pertanian |
Usaha yang Dibiayai | Perluasan, rehabilitasi, dan peremajaan tanaman kelapa sawit, karet dan kakao. |
Jangka Waktu Proyek | 2010, diusulkan diperpanjang s.d 2014 |
Sumber Dana | Bank Pelaksana 100% |
Plafon Kredit | Ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan |
Suku Bunga Kredit | maksimal sebesar suku bunga penjaminan Bank (LPS) + 5% |
Suku Bunga Petani/Peternak |
|
Jangka Waktu Kredit |
|
Peran Pemerintah |
|
Target Realisasi | Komitmen pendanaan oleh Bank : Rp 38,60 triliun |
Daerah Realisasi | Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel,Babel, Lampung, Jabar, Kalbar, Kalteng,Kalsel,Kaltim,Sulut, Sulteng, Sulbar,Sulsel, Sultra, Maluku, Papua,Papua Barat |
Bank Pelaksana | BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Agroniaga, BII, Bank CIMB Niaga, Bank Artha Graha, Bank Mega, BPD Sumut, BPD Sumbar, BPD Sumsel, BPD Aceh, BPD Kaltim, BPD Papua, BPD Riau |
Permasalahan |
|
Definisi | KUPS adalah Kredit yang diberikan kepada bank pelaksana kepada Pelaku Usaha Pembibitan Sapi |
Usaha yang Dibiayai | usaha pembibitan sapi untuk produksi sbibit sapi potong atau bibit sapi perah yang dilengkapi nomor identifikasi berupa microchips |
Jangka Waktu Proyek | 2014 |
Sumber Dana | Bank Pelaksana 100% |
Plafon Kredit | Maksimal Rp 66.315.000.000,00 per pelaku usaha (perusahaan pembibitan, koperasi, kelompok/gabungan kelompok peternak) |
Suku Bunga Kredit | maksimal sebesar suku bunga penjaminan Bank (LPS) + 6% |
Suku Bunga Petani/Peternak | maksimal 5% p.a. |
Jangka Waktu Kredit | Paling lama 6 tahun, dengan masa tenggang 24 bulan |
Peran Pemerintah |
|
Target Realisasi | 200.000 ekor per tahun |
Daerah Realisasi | Jatim,NTB, DIY, Jateng |
Bank Pelaksana | BRI, BNI, Bank Bukopin, Bank Jatim, Bank Jateng, BPD DIY, Bank Nagari, Bank Bali |
Permasalahan |
|
Definisi | KUR adalah Kredit/pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi yang tidak sedang menerima Kredit/Pembiayaan dari Perbankan dan/atau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari Pemerintah, pada saat permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan, yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur dikecualikan untuk jenis KPR, KKB, Kartu Kredit dan Kredit Konsumtif lainnya. |
Usaha yang Dibiayai | Usaha produktif |
Jangka Waktu Proyek | 2014 |
Sumber Dana | Bank Pelaksana 100% |
Plafon Kredit |
|
Suku Bunga Kredit |
|
Suku Bunga Petani/Peternak | - |
Jangka Waktu Kredit |
|
Peran Pemerintah |
|
Target Realisasi | Rp 20 triliun per tahun |
Daerah Realisasi | Seluruh propinsi |
Bank Pelaksana | BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri,13 BPD (Bank DKI, Bank Nagari, Bank Jabar Banten, Bank Jateng, BPD DIY, Bank Jatim, Bank NTB, Bank Kalbar, BPD Kalsel, Bank Kalteng, Bank Sulut, Bank Maluku dan Bank Papua) |
Permasalahan |
|
Sumber :
http://www.deptan.go.id
http://www.bankmandiri.co.id
No comments:
Post a Comment