SYI'AH
Sy'iah menurut bahasa berarti
pengikut dan penolong, dan diucapkan untuk sekelompok manusia yang
bersatu/berkumpul dalam satu masalah, dan kepada setiap orang yang menolong
seseorang dan berhimpun membentuk suatu kelompok padanya. Kemudian kata ini
dipergunakan untuk kelompok yang menolong dan membantu khalifah 'Ali dan
keluarganya, lalu menjadi nama khusus bagi kelompok ini. Sedangkan dalam
istilah Syara’, Syi’ah adalah suatu aliran yang timbul sejak pemerintahan
Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu yang dikomandoi oleh
Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi dari Yaman.
Menurut Asy-Syihristaniy Syi'ah
adalah kelompok yang mengikuti Khalifah 'Ali dan menyatakan kepemimpinannya
baik secara nash ataupun wasiat yang adakalanya secara jelas ataupun samar, dan
mereka berkeyakinan bahwa kepemimpinan (Imamah) tidak keluar dari anak-anaknya,
dan jika keluar darinya maka itu terjadi secara zalim atau sebab taqiyah
darinya.
Setelah terbunuhnya Utsman bin
Affan radhiyallahu ‘anhu, lalu Abdullah bin Saba’ mengintrodusir ajarannya
secara terang-terangan dan menggalang massa untuk memproklamirkan bahwa
kepemimpinan (baca: imamah) sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebenarnya ke tangan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu karena
suatu nash (teks) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, menurut Abdullah
bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman telah mengambil alih kedudukan
tersebut.
Keyakinan itu berkembang sampai
kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Berhubung hal itu suatu kebohongan, maka
diambil tindakan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, yaitu
mereka dibakar, lalu sebagian mereka melarikan diri ke Madain.
Aliran Syi’ah pada abad pertama
hijriyah belum merupakan aliran yang solid sebagai trend yang mempunyai
berbagai macam keyakinan seperti yang berkembang pada abad ke-2 Hijriyah dan
abad-abad berikutnya.
Para sejarawan berbeda pendapat akan
awal munculnya Syi'ah, diantaranya :
- muncul sejak jaman Nabi Muhammad SAW (pendapat ulama Syi'ah)
- muncul bersamaan setelah wafatnya Rasulullah (Ahmad Amin)
- muncul pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan (Muhammad
Abu Zahrah)
- muncul setelah terbunuhnya Utsman pada tahun 36 H (pendapat
Orientalis Yulius W)
- muncul setelah terbunuhnya Al-Husein (Dr. Samiy An-Nasysyar)
- muncul di akhir abad pertama hijriyyah ( Dr. 'Irfan Abdul
Humaid
Menurut sebagian ahli sejarah
madzhab ini disebarkan pertama kali oleh Abdullah bin Saba yaitu seorang Yahudi
yang pura-pura masuk Islam, dan hampir dibunuh oleh Ali.
Dr. Fuad Mohammad Fachruddin membagi
Syi'ah menjadi 4 macam aliran :
-
Ekstrimis (al-Ghulatiyyah), sekarang
sudah tidak ada lagi.
-
Isma’iliyah dan cabang-cabangnya,
Tersebar di India, Pakistan, Afrika Utara , Eropa dan Amerika.
-
Zaidiyyah, Tersebar di Yaman dan
sekitarnya.
-
12 Imam (Itsna 'Asyariyyah/Imamiyyah),
Syi'ah yang paling banyak mempunyai pengikut di dunia
tersebar di Iran, Irak, Lebanon, India, Pakistan dan bahkan di Arab Saudi serta
negara-negara Teluk. Diperkirakan pengikutnya sekitar 120 juta orang.
Pendapat-pendapat mereka :
-
Mengkafirkan sahabat Nabi yang tidak
mendukung Ali (kecuali Syiah Zaidiyah sekarang-pen)
-
Kepemimpinan (Imamah) merupakan satu
dari beberapa pokok keimanan.
-
Memandang Imam Itu ma'shum (orang
suci)
-
Wajib adanya Imam yang tersembunyi
(Al-Imam Al- Mastur)
-
Al-Quran yang sekarang mengalami
perubahan dan pengurangan, sedangkan yang asli berada di tangan Al-Imam
Al-Mastur (Syi'ah Imamiyah)
-
Tidak mengamalkan hadits kecuali
dari jalur keluarga Nabi Muhammad (Ahli Bait), (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
-
Memperbolehkan taqiyah
-
Tidak menerima ijma dan qiyas
(kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
-
Wajib sujud di atas tanah atau batu
(Syi'ah Imamiyah)
-
Memperbolehkan nikah mut'ah (Syi'ah
Imamiyah)
-
Tidak melakukan shalat Jumat karena
Imam yang asli tidak ada (Syi'ah Imamiyah)