Home

Wednesday 8 May 2013

Skim Kredit Program yang Dikeluarkan Pemerintah


Keberhasilan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tidak terlepas dari dukungan dan peran pemerintah dalam mendorong penyaluran kredit kepada UMKM.  Berbagai skim Kredit/pembiayaan UMKM diluncurkan oleh pemerintah dikaitkan dengan tugas dan program pembangunan ekonomi pada sektor-sektor usaha tertentu, misalnya ketahanan pangan, perternakan dan perkebunan. Peran pemerintah dalam skim-skim kredit UMKM ini adalah pada sisi penyediaan dana APBN untuk subsidi bunga skim kredit dimaksud, sementara dana kredit/pembiayaan seluruhnya (100%) berasal dari bank-bank yang ditunjuk pemerintah sebagai bank pelaksana. Selain itu pemerintah berperan dalam penyiapan UMKM agar dapat dibiayai dengan skim dimaksud, menetapkan kebijakan dan prioritas usaha yang akan menerima kredit, melakukan pembinaan dan pendampingan selama masa kredit, dan memfasilitasi hubungan antara UMKM dengan pihak lain.
Pada dewasa ini skim kredit yang sangat familiar di masyarakat adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang khusus diperuntukkan bagi UMKM dengan kategori usaha layak, namun tidak mempunyai agunan yang cukup dalam rangka persyaratan Perbankan. KUR adalah Kredit/pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi yang tidak sedang menerima Kredit/Pembiayaan dari Perbankan dan/atau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari Pemerintah pada saat permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan. Tujuan akhir diluncurkan Program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.

Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)

Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)

Adalah kredit investasi untuk usaha pembibitan sapi dalam rangka produksi bibit sapi potong atau sapi perah yang memperoleh subsidi bunga dari pemerintah.

Sasaran penerima KUPS :

  • Perusahaan Pembibitan
  • Koperasi
  • Koperasi Peternak

Persyaratan

Syarat Perusahaan Pembibitan :
  • Berbadan Hukum dan memiliki perijinan
  • Telah menjalankan usaha peternakan sapi minimal 3 tahun
  • Bermitra dengan kelompok peternak/gabungan kelompok peternak
  • Memperoleh rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota dan Direktorat Jenderal Peternakan
  • Kondisi keuangan perusahaan di usaha peternakan sapi dalam 2 (dua) tahun sehat dari segi profitabilitas dan solvabilitas

Tuesday 7 May 2013

Kaitan Peternakan dengan Global Warming

Pada tahun 2006, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah memperkirakan bahwa pemeliharaan ternak untuk produksi daging dan susu bertanggung jawab terhadap 18% pemanasan global.

Hal tersebut membuat kenyataan semakin jelas bagi para ilmuwan bahwa industri peternakan ternyata memberi dampak yang sangat signifikan.

Dr. Rajendra Pachauri, kepala Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) berkomentar dalam sebuah pidato yang beliau berikan pada bulan September 2008 mengenai peran pengurangan konsumsi daging dalam menghadapi pemanasan global.

Dr. Rajendra Pachauri – Kepala Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, VEGETARIAN (L): Sejak orang-orang mendengar hal yang saya sampaikan hari ini, saya telah menerima sejumlah email dari orang-orang yang menyatakan bahwa Saya setuju bahwa angka 18% adalah penaksiran yang terlalu rendah; tetapi pada kenyataannya dampaknya sebenarnya jauh lebih tinggi.

SUARA: Gas-gas rumah kaca diemisikan selama hampir setiap proses produksi daging. Dari tiga gas rumah kaca utama: karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida, metana 72 kali lebih berpotensi daripada CO2, sementara dinitrogen oksida 300 kali lebih berpotensi daripada CO2.

Shalahuddin Al-Ayubi

Shalahuddin Al-Ayubi terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi.

Salahudin Al-Ayubi atau tepatnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din Ibn Ayyub atau Saladin/salahadin (menurut lafal orang Barat) adalah salah satu pahlawan besar dalam tharikh (sejarah) Islam. Satu konsep dan budaya dari pahlawan perang ini adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid, berasal dari kata milad yang artinya tahun, bermakna seperti pada istilah ulang tahun. Berbagai perayaan ulang tahun di kalangan/organisasi muslim sering disebut sebagai milad atau miladiyah, meskipun maksudnya adalah ulang tahun menurut penanggalan kalender Masehi.

Selain belajar Islam, Shalahuddin pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. Kekhalifahan. Bersama dengan pamannya Shalahuddin menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimid (turunan dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW).

Biografi Yulii Khariton - Pakar Tsar Bomba "Bom Kiamat"

Dalam pelajaran Fisika anda pasti pernah mendengar tentang Bom Hidrogen, ya sebuah jenis Bom yang kekuatannya lebih kuat dan lebih dahsyat dari Bom Atom hasil temuan Edward Teller, Tsar Bomba yaitu sebuah bom milik Rusia yang merupakan bom hidrogen dengan daya ledakan terkuat sepanjang sejarah umat manusia yang dikembangkan oleh fisikawan asal Rusia yaitu Yulii Borisovich Khariton. Ia merupakan seorang ahli fisika Rusia yang bekerja di bidang tenaga nuklir yang lahir pada tanggal 27 Februari 1904 di Rusia. Ayahnya adalah seorang wartawan bernama Boris Osipovich Khariton dan dan ibunya adalah seorang aktris bernama Mirra Yakovlevna Burovskaya, keluarganya merupakan keturunan Yahudi. Ayahnya bekerja untuk koran Rech, sebuah media utama Partai Demokrat Konstitusi di rusia. Pada tahun 1922, berdasarkan keputusan Lenin, ayah Yulii Khariton diusir dari Rusia, kemudian ayahnya bekerja di sebuah surat kabar di Latvia. Setelah Latvia dibawah kekuasaan Uni Soviet, Ayahnya ditangkap oleh NKVD dan meninggal dunia. ibu Yulii Khariton yaitu Mira Burovskaya Pada 1930-an bergabung dengan imigrasi Zionis ke koloni Inggris di Palestina. .


Yulii Khariton kemudian belajar di Leningrad Polytechnical Institute dari tahun 1920-1925 di bawah bimbingan Abram Ioffe dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Cambridge pada tahun 1926 sampai tahun 1928 di bawah bimbingan Ernest Rutherford, di mana ia menerima gelar doktor. Dari tahun 1931 sampai 1946 ia adalah kepala Laboratorium di Explosion Laboratory. Pada tahun 1935 ia menerima gelar doktor dalam ilmu fisika dan matematika. Selama periode ini, Yulii Khariton dan Yakov Zel'dovich melakukan eksperimen tentang reaksi berantai uranium. Ia kemudian terpilih sebagai anggota dari USSR Academy of Sciences pada tahun 1946, dan sebagai anggota penuh pada tahun 1953. Ia menerima penghargaan Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1949, 1951, dan 1954, Order of Lenin pada tahun 1956.

Biografi Yulii Khariton - Pakar Bom "Kiamat"

Awesome....